Huruf Tab Berjalan

Kamis, 24 Januari 2013

PENELITIAN: RUTIN MINUM ASPIRIN BERISIKO BUTA TIGA KALI LIPAT


http://assets.kompas.com/data/photo/2011/10/14/1019491p.jpg 

Alhamdulillah setelah sekian lama sibuk dengan pekerjaan akhirnya ada waktu juga untuk meluangkan dan menuangkan ide dan pengetahuan yang ingin saya sharing dengan para pembaca semua. kali ini saya mempunyai ide untuk berbagi mengenai "Rutin Minum Aspirin Berisiko Buta Tiga Kali Lipat", dan kali ini saya mengutip dari mba Rahma Lillahi Sativa - detikHealth.com.

Okee, langsung saja, Aspirin telah lama terbukti khasiatnya untuk meredakan nyeri pada kepala, begitu juga untuk menangkal serangan jantung, stroke dan kanker. Namun ternyata jika dikonsumsi secara rutin dalam jangka waktu yang lama, obat pereda nyeri ini juga bisa berbahaya. Penelitian baru-baru ini menemukan bahwa orang yang mengonsumsi aspirin secara rutin berisiko tiga kali lipat mengalami kebutaan.

Kebutaan ini berasal dari gangguan mata yang disebut age-related macular degeneration 'basah' (wet AMD). Penyakit yang ditandai dengan salah satu pusat penglihatan atau mata seseorang semakin lama semakin kabur ini telah menyerang seperempat juta orang di Inggris, mayoritas diantaranya adalah lansia.

Hal ini dikemukakan tim peneliti dari Sydney University, Australia setelah mengamati sekitar 2.400 paruh baya dan lansia selama 15 tahun. Dari situ diketahui 257 partisipan merupakan pengguna aspirin rutin, yang mengonsumsi obat ini sedikitnya satu kali dalam seminggu. Sisanya hanya minum obat ini kadang-kadang saja (occasional).

15 tahun kemudian, satu dari 27 pengguna 'occasional' (3,7 persen) divonis mengidap AMD 'basah'. Namun satu dari 10 pengguna 'rutin' (9,4 persen) dilaporkan menderita penyakit tersebut.

"Penggunaan aspirin secara rutin ternyata memiliki keterkaitan yang signifikan dengan peningkatan angka kejadian AMD neovaskular (basah)," simpul peneliti seperti dilansir dari Telegraph, Kamis (24/1/2013).

Sebelumnya aspirin telah lama dikenal memiliki efek samping seperti pendarahan usus. Oleh karena itu peneliti dari Australia ini menyarankan agar para pengguna aspirin mempertimbangkan efek samping obat ini terhadap penglihatan mereka.

Menanggapi studi ini, jubir yayasan Macular Society dari Inggris mengatakan, "Bukti-bukti yang dipaparkan studi ini memang memunculkan kaitan antara aspirin dan AMD basah tapi hingga titik ini efeknya tak berlebihan. Kalau peresepan aspirin dihentikan, dikhawatirkan pasien yang berisiko mengalami penyakit kardiovaskular akan semakin meningkat risikonya."

"Lagipula AMD basah itu bisa diobati asalkan didiagnosis tepat waktu. Jika pasien mengalami AMD basah pada satu matanya maka ia pun harus memantau mata satunya agar berbagai gejala AMD basah lainnya dapat ditemukan dengan cepat. Risikonya juga perlu didiskusikan antara pasien dengan dokternya," pungkasnya.

Advertise Teks

My Pets (^_^)